Sabtu, 27 Agustus 2016

Si Pembisik keburukan



    ๐Ÿ“ *Si Pembisik Keburukan* ๐Ÿ“–
               _Oleh : Hari Pranoto_

ุจุณู… ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุฑุญู…ู† ุงู„ุฑุญูŠู…

ุณูˆุฑุฉุงู„ู†ุงุณ                         5⃣ Ayat

ุงู„َّุฐِูŠ ูŠُูˆَุณْูˆِุณُ ูِูŠ ุตُุฏُูˆุฑِ ุงู„ู†َّุงุณِ

*_Terjemah :_*

*_“Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia.”_*

๐Ÿ“‹ *Arti kata :*

 ุงู„َّุฐِูŠ : yang

 ูŠُูˆَุณْูˆِุณُ : membisikkan

 ูِูŠ : di dalam

ุตُุฏُูˆุฑِ  : dada
           
ุงู„ู†َّุงุณِ : manusia

*_Makna Kalam :_*

Inilah misi syaithan yang selalu berupaya menghembuskan was-was kepada manusia. Menghiasi kebatilan sedemikian indah dan menarik. Mengemas kebenaran dengan kemasan yang buruk. Sehingga seakan-akan yang batil itu tampak benar dan yang benar itu tampak batil.

Coba kita perhatikan, bagaimana rayuan manis syaithan yang dihembuskan kepada Nabi Adam dan istrinya. Allah _subhanahu wata’ala_ kisahkan dalam firman-Nya (artinya):
*_“Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya, dan syaitan berkata: “Rabb-mu tidak melarangmu untuk mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam al jannah/surga)”._* (QS. Al A’raf: 20).

Demikian pula kita perhatikan, kisah ketika RasuluLlah _shalaLlahu ‘alaihi wasallam_ sedang beri’tikaf. Shafiyyah bintu Huyay (salah seorang istri beliau _shalaLlahu ‘alaihi wasallam_). mengunjunginya di malam hari. Setelah berbincang beberapa saat, maka RasuluLlah _shalaLlahu ‘alaihi wasallam_ mengantarkannya pulang ke kediamannya. Namun perjalanan keduanya dilihat oleh dua orang Al Anshar. Kemudian syaithan menghembuskan ke dalam hati keduanya perasaan was-was (curiga).

RasuluLlah _shalaLlahu ‘alaihi wasallam_ melihat gelagat yang kurang baik dari keduanya. Oleh karena itu Beliau _shalaLlahu ‘alaihi wasallam_ segera mengejarnya, seraya bersabda:

ุนَู„َู‰ ุฑِุณْู„ِูƒُู…َุง, ุฅِู†َّู‡َุง ุตَูِูŠَّุฉُ ุจِู†ْุชُ ุญُูŠَูŠّ ูَู‚َุงู„ุงَ: ุณُุจْุญَุงู†َ ุงู„ู„ู‡ ูŠَุงุฑَุณُูˆู„َ ุงู„ู„ู‡. ูَู‚َุงู„َ: ุฅِู†َّ ุงู„ุดَّูŠْุทَุงู†َ ูŠَุฌْุฑِูŠ ู…ِู†ِ ุงุจْู†ِ ุขุฏَู…َ ู…َุฌْุฑَู‰ ุงู„ุฏََّู…, ูˆَุฅِู†ِّูŠ ุฎَุดِูŠْุชُ ุฃَู†ْ ูŠُู‚ْุฐَูَ ูِูŠ ู‚ُู„ُูˆุจِูƒُู…َุงุดَูŠْุฆุงً, ุฃَูˆْุดَุฑًّุง.

*_“Tenanglah kalian berdua, dia adalah Shafiyyah bintu Huyay. Mereka berdua berkata: “Maha Suci Allah wahai RasuluLlah. Maka RasuluLlah bersabda:  “Sesungguhnya syaithan mengalir di tubuh bani Adam sesuai dengan aliran darah, dan aku khawatir dihembuskan kepada kalian sesuatu atau keburukan.”_* (H.R Muslim no. 2175).

Demikianlah watak syaithan selalu menghembuskan bisikan-bisikan jahat ke dalam hati manusia. Apalagi Allah _subhanahu wata’ala_ dengan segala hikmah-Nya telah menciptakan ‘pendamping’ (dari kalangan jin) bagi setiap manusia, bahkan RasuluLlah _shalaLlahu ‘alaihi wasallam_ juga ada pendampingnya. Sebagimana sabda Beliau _shalaLlahu ‘alaihi wasallam:_

ู…َุง ู…ِู†ْูƒُู…ْ ู…ِู†ْ ุฃَุญَุฏٍ ุฅِู„ุงّ َู‚َุฏْ ูˆُูƒِّู„َ ุจِู‡ِ ู‚َุฑِูŠْู†ُู‡ُ ู…ِู†َ ุงู„ุฌِู†ِّ, ู‚َุงู„ُูˆุง: ูˆَุฅِูŠَّุงูƒَ ูŠَุงุฑَุณُูˆู„َ ุงู„ู„ู‡ ؟ ู‚َุงู„َ: ูˆَุฅِูŠَّุงูŠَ, ุฅِู„ุงَّ ุฃَู†َّ ุงู„ู„ู‡ ุฃَุนَุงู†َู†ِูŠ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูَุฃَุณْู„َู…َ, ูَู„ุงَ ูŠَุฃْู…ُุฑُู†ِูŠ ุฅِู„ุงَّุจِุฎَูŠْุฑٍ.

*_“Tidaklah salah seorang dari kalian kecuali diberikan seorang pendamping dari kalangan jin, maka para shahabat berkata: Apakah termasuk engkau wahai RasuluLlah? RasuluLlah shalaLlahu ‘alaihi wasallam menjawab: Ya, hanya saja Allah telah menolongku darinya, karena ia telah masuk Islam, maka dia tidaklah memerintahkan kepadaku kecuali kebaikan”._* (HR. Muslim no. 2814).

Oleh karenanya Allah _ta'ala_ memerintahkan kita untuk berdoa memohon perlindungan dari (keburukan) setan, yang sama sekali tidak memberikan kebaikan dan tidak tunduk pada kebenaran.

Kita mohon perlindungan kepada Allah dari bisikan setan, dengan mengamalkan doa tersebut sebagai berikut:

ุฑَّุจِّ ุฃَุนُูˆุฐُ ุจِูƒَ ู…ِู†ْ ู‡َู…َุฒَٰุชِ ูฑู„ุดَّูŠَٰุทِูŠู†ِ ูˆَุฃَุนُูˆุฐُ ุจِูƒَ ุฑَุจِّ ุฃَู† ูŠَุญْุถُุฑُูˆู†ِ

_Rabbi a’uudzu bika min hamazaatisy-syayaathiini Wa-a’uudzu bika rabbi an yahdhuruuni._

Artinya, *_"Ya Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari bisikan-bisikan setan. Dan aku berlindung pula kepada-Mu, ya Tuhan kami dari kedatangan mereka kepadaku."_* (QS. Al-Mukminun 97-98).

Dengan memanjatkan doa diatas dalam keadaan apapun, semoga kita selamat dari tipu daya setan, baik dalam beramal ritual ibadah maupun dalam perkara lainnya.

 ุจุงุฑูƒ ุงู„ู„ู‡ ููŠูƒู…                      (23/08)
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
๐Ÿ‘‰  *Pencerahan oleh*: Majlis Ta'lim al Firosy (MTF).
๐Ÿ‘‰ *Admin* :
๐Ÿ‘ค+62 82132076014  *bergabung* silahkan kirim pesan dg *format:* nama#usia#profesi#kota asal. *Contoh:* Budi#34th#Polri#Majalengka.
๐Ÿ“น *Sosial Media* :                    
@ *Facebook*, Majelis AL-Firosy
@ *BBM*, 59C510DB
@ *Blog*, www.majelis_alfirosy. blogspot.com
@ *Sharing SMS/CP*, 082332576879
๐Ÿ“œ *Silahkan disebar*, semoga menjadi amal kebaikan bagi Anda๐Ÿฎ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar